Potensi Antagonis Khamir Terhadap Collectotrichum Sp. Penyebab Penyakit Antraknos Pada Buah Pisang Dan Tomat Secara In Vitro

Sidabutar, SetiaMurni (2015) Potensi Antagonis Khamir Terhadap Collectotrichum Sp. Penyebab Penyakit Antraknos Pada Buah Pisang Dan Tomat Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Antraknosa adalah penyakit utama pascapanen yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum yang menyerang buah-buahan di daerah tropis dan subtropis. Penyakit antraknosa menyerang berbagai jenis tanaman diantaranya pisang dan tomat. Penyakit ini sulit dikendalikan, terutama jika kelembaban areal pertanaman sangat tinggi. Salah satu tanaman yang tumbuh subur di iklim tropis adalah tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dan pisang (Musa sp). Buah tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan kualitas buahnya. Buah tomat akan segera mengalami kerusakan jika tanpa perlakuan saat penyimpanan. Penyebab turunnya kualitas buah pisang adalah serangan dari Colletotrichum sp. Kualitas buah pisang di Indonesia masih kurang maksimal hal ini disebabkan oleh kerusakan mekanis dan memberi peluang infeksi mikroorganisme penyebab penyakit pascapanen lebih besar. Salah satu teknik pengendalian pascapanen yang saat ini sedang dikembangkan adalah pengendalian hayati. Salah satu agens hayati yang digunakan untuk pengendalian penyakit pascapanen adalah khamir. Khamir mampu memproduksi enzim racun seperti enzim hidrolitik, dan senyawa volatile beracun yang mampu mendegradasi dinding sel jamur fitopatogenik. Kelebihan khamir adalah adaptif pada permukaan tanaman yang kering, tahan terhadap terpaan sinar matahari yang kuat, fluktuasi cuaca yang tajam, dan miskin nutrisi. Penelitian mengenai pengendalian hayati penyakit antraknosa khususnya yang disebabkan oleh Colletotrichum sp menggunakan khamir masih sedikit dilakukan oleh sebab itu perlu diteliti untuk mengetahui potensi khamir yang terdapat pada buah pisang dan tomat. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya mulai bulan Januari 2015 sampai Juni 2015. Khamir yang diisolasi dari buah pisang dan tomat kemudian diuji antagonis terhadap Colletotrichum sp yang diisolasi dari buah pisang dan tomat. Khamir digoreskan pada media PDA tepat ditengah cawan petri secara tegak lurus sebanyak satu lup inokulasi. Biakan murni Colletotrichum sp diambil dengan bor gabus, diletakkan pada sisi kanan dan kiri goresan khamir dengan jarak 3cm kemudian diinkubasikan pada suhu ruangan. Uji antagonis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menguji ke 11 isolat khamir terhadap Colletotrichum sp., setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dari pengujian antagonis khamir terhadap patogen Colletotrichum sp dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan yang nyata, akan dilanjutkan dengan menggunakan uji Duncan pada taraf 5%. Khamir yang diisolasi dari buah pisang adalah Zigowilia sp., Candida sp. 1, Lindnera sp. 1, Debaryomyces sp., Candida sp. 2, Kloeckera sp., dan khamir yang diisolasi dari buah tomat adalah Candida sp. 3, Lindnera sp. 2, Saccharomyces sp., Candida sp. 4, Saccharomycopsis sp. Hasil analisis menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata antar perlakuan dalam menghambat pertumbuhan patogen Colletotrichum sp. yang diisolasi dari buah pisang dan tomat. Khamir yang paling berpotensi dalam mengendalikan pathogen Colletotrichum sp. pada buah pisang adalah khamir Saccharomycopsis sp. yang diisolasi dari buah tomat dengan daya hambat sebesar 40,56 %, sedangkan khamir yang paling berpotensi dalam mengendalikan patogen Colletotrichum sp. pada buah tomat adalah khamir Candida sp. 1 yang diisolasi dari buah pisang dengan daya hambat sebesar 38,33%. Kemampuan antagonis khamir lebih meningkat apabila diujikan terhadap patogen dari habitat yang berbeda dengan khamir.

English Abstract

Anthracnose is a major postharvest disease caused by Colletotrichum which attack fruits in the tropics and subtropics, including banana (Musa sp.) and tomato (Solanum lycopersicum L.). The disease is difficult to be controlled, especially if the humidity is very high. Tomato and banana are important fruits crop that have high economic value and still requires serious attention, especially the quality of the fruit. These fruits will be damaged if not treated well during storage. Colletotrichum sp reduces the quality of these fruits. The quality of these fruits in Indonesia is not maximum due to mechanical damage and created opportunities for microorganisms to cause postharvest diseases. One of postharvest control techniques that are currently being developed is biological control, using microorganism such as bacteria, fungi and yeast as the agent. Yeast produced hydrolytic enzymes and toxic volatile compounds that able to degrade the cell walls of phytopathogenic fungi. Yeast are more adaptive to the dry plant surface, resistant to exposure of sunlight, weather sharp fluctuations, and poor nutrition. Research on biological control against anthracnose disease by using yeast particulary in banana and tomato has not been reported. The study was conducted at the laboratory of Mycology, Department of Plant Pests and Disease, Agriculture Faculty, Brawijaya University, from January to June 2015. Yeast was isolated from surface of these fruits, Colletotrichum sp. was isolated from infected fruit and were tested antagonistic against Colletotrichum sp. on PDA medium. Yeast inscribed on PDA right in the petri dish vertically as much as an inoculation loop. The pure cultures of Colletotrichum sp was taken with a corkborer and placed on the right and left of scratches yeast with 3cm in distance and was incubated at room temperature. This experiment used a completely randomized design (CRD) with 11 yeast isolates tested for against Colletotrichum sp. and each treatment were replicated 3 times. The data obtained from the antagonistic test were analyzed using analysis of variance (ANOVA). It was found 6 species of yeasts from banana, namely Zygowilia sp., Candida sp. 1, Lindnera sp. 1, Debaryomyces sp., Candida sp. 2, Kloeckera sp., furthermore it was also found 5 species of yeasts from tomato, namely Candida sp. 3, Lindnera sp. 2, Saccharomyces sp., Candida sp. 4, Saccharomycopsis sp. The analysis showed a significant different effect among the treatments to inhibit the growth of pathogenic Colletotrichum sp. The most potential yeast to inhibited Colletotrichum sp. from banana was Saccharomycopsis sp. isolated from tomato, while the most potential yeast to inhibited pathogens Colletotrichum sp. from tomato was Candida sp. 1 isolated from bananas. The antagonist ability of yeast was increased when it tested to pathogen from different habitats with the yeast.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/737/ 051507730
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 22 Oct 2015 13:49
Last Modified: 13 Mar 2023 02:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130774
[thumbnail of SETIA MURNI SIDABUTAR.pdf] Text
SETIA MURNI SIDABUTAR.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item