Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Jamur Tiram di Home Industry Ailani, Kota Malang, Jawa Timur

Dermawan, Johan (2015) Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Jamur Tiram di Home Industry Ailani, Kota Malang, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Malang Adalah Salah Satu Kota Yang Memiliki Unit Agroindustri Cukup Besar Di Indonesia. Lebih Dari 50 Persennya Merupakan Agroindustri Pengolahan Makanan Dan Minuman. Salah Satu Unit Agroindustri Yang Memanfaatkan Hasil Pertanian Berupa Jamur Tiram Adalah Home Industry Ailani. Home Industry Ailani Merupakan Unit Agroindustri Yang Sedang Berkembang Pesat Terlihat Dari Tingginya Frekuensi Proses Produksi Abon Jamur Tiram Yang Dilakukan Dari Tahun Ke Tahun. Akan Tetapi Terdapat Kendala Dalam Proses Produksi Abon Jamur Tiram, Yaitu Sering Tersendatnya Proses Produksi Yang Diakibatkan Oleh Rendahnya Persediaan Bahan Baku Jamur Tiram. Tingkat Persediaan Jamur Tiram Yang Terlalu Rendah, Menyebabkan Perusahaan Harus Menanggung Biaya Kehilangan Pelanggan Dan Tingginya Biaya Persediaan. Tujuan Penelitian Ini Adalah 1) Menganalisis Kebutuhan Bahan Baku Jamur Tiram Untuk Satu Tahun Yang Akan Datang Dan 2) Menganalisis Besarnya Jumlah Pembelian Jamur Tiram Yang Ekonomis. Penelitian Dilaksanakan Di Home Industry Ailani Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang Provinsi Jawa Timur. Lokasi Penelitian Ini Dipilih Karena Perusahaan Bergerak Dibidang Pengolahan Hasil Pertanian Dengan Memanfaatkan Jamur Sebagai Bahan Baku Utama Produksi Abon Jamur Tiram. Penentuan Responden Menggunakan Metode Non Probability Sampling Dengan Cara Pengambilan Sampel Key Informan, Dengan Menggunakan Cara Tersebut Maka Jumlah Responden Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Satu Orang, Yakni Pemilik Perusahaan. Metode Analisis Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Simple Exponential Smoothing (SES) Dan Autoregresive Moving Avarage (ARMA) Untuk Memperkirakan Kebutuhan Bahan Baku Jamur Tiram Satu Tahun Mendatang Dan Economic Order Quantity (EOQ) Untuk Menganalisis Tingkat Pemesanan Bahan Baku Jamur Tiram Yang Ekonomis. Pemesanan Yang Ekonomis Terdiri Dari Kuantitas Pemesanan Yang Ekonomis, Persediaan Pengaman, Waktu Tunggu, Titik Pemesanan Kembali Serta Persediaan Maksimal Dan Minimal Yang Berdampak Pada Biaya Persediaan. Hasil Penelitian Menunjukkan Metode Peramalan Terbaik, Yaitu Metode Autoregresive Moving Avarage (ARMA)(4,1) Dengan Nilai Akurasi Terbaik. Akurasi Peramalan Terbaik Berarti Metode Peramalan Yang Dipilih Memiliki Nilai RMSE (Root Mean Square Error), MSE (Mean Square Error) Dan SSR (Sum Of Square Ressidual) Terendah, Yaitu Masing-Masing Sebesar 18,2930; 334,6338; 17400,9601. Nilai Error Terendah Mengindikasikan Bahwa Hasil Peramalan Tersebut Mendekati Kenyataan. Hasil Dari Penelitian Menggunakan Metode EOQ Menunjukkan Kebutuhan Bahan Baku Jamur Tiram Selama Satu Tahun Mendatang (02 Januari 2015-31 Desember 2015) Mengalami Peningkatan Dari 6.117 Kg Menjadi 6.776,93 Kg. Hasil Analis Peramalan Ini Digunakan Untuk Menentukan Tingkat Pemesanan Bahan Baku Yang Ekonomis Dimasa Mendatang. Berdasarkan Hasil Analisis Menggunakan EOQ Diperoleh Tingkat Pemesanan Bahan Baku Jamur Tiram Yang Ekonomis Dimasa Mendatang Sebesar 65,48 Kg Dengan Frekuensi Pemesanan Yang Ekonomis Dua Kali Per Minggu. Tingkat Pemesanan Yang Ekonomis Akan Memperhitungkan Persediaan Pengaman Sebesar 12,43 Kg Dan Titik Pemesanan Kembali Sebesar 15,09 Kg. Agar Persediaan Bahan Baku Jamur Tiram Optimal Maka Diperlukan Persediaan Maksimal Sebesar 77,91 Kg Dan Persediaan Minimal Sebesar 2,66 Kg. Metode EOQ Juga Dapat Digunakan Untuk Menghitung Biaya Minimum Dari Persediaan Bahan Baku Jamur Tiram. Total Biaya Persediaan Yang Ekonomis Sebesar Rp 82.599,11 Sedangkan Total Biaya Persediaan Yang Dihitung Perusahaan Sebesar Rp 109.063,80 Sehingga Terjadi Penghematan Biaya Persediaan Sebesar Rp 26.464,72 Atau 24,27 Persen Per Minggu.

English Abstract

Malang Is One Of The Cities Which Have A Large Enough Unit Of Agro-Industry In Indonesia With A Percentage Of Over 50 Percent. One Unit Of Agro-Industries Which Utilizing Particularly Horticultural Commodities Such As Oyster Mushroom Is Home Industry Ailani. Home Industry Ailani Is A Rapidly Growing Company That Is Seen From The High Frequency Of Floss Oyster Mushroom Production From Year To Year. However, There Are Constraint In The Production Of Floss Oyster Mushrooms, Ie The Delayed Of Process Production Of Floss. It Caused By Low Supplies Of Raw Materials Of Oyster Mushrooms, This Condition Make The Company Must Bear The Costs Of Losing Customers And The High Cost Of Inventory. The Objective Of The Research Are 1) To Analyze The Raw Materials Need Of Oyster Mushroom For One Year Come 2) To Analyze The Proportion Order Of Oyster Mushrooms That Are Economically. The Research Was Carried Out In The Home Industry Ailani Subdistrict Lowokwaru, Malang, East Java. The Location Was Chosen Because The Firms Engaged In Processing Agricultural Output With Oyster Mushroom As The Main Raw Material For The Production Of Floss. Determination Of The Respondents Use Of Non-Probability Sampling Methods By Key Informant, The Number Of Respondents That Are Used In This Research Is One Person And He Is The Owner Of The Company. The Method Of Analysis Used In This Study Is Simple Exponential Smoothing (SES) And Autoregresive Moving Avarage (ARMA) To Estimate The Raw Material Needs Of Oyster Mushrooms In One Year Come And Economic Order Quantity (EOQ) To Analyze The Level Of Ordering Oyster Mushrooms That Are Economical. The Economically Orders Consists Of Economical Order Quantity, Safety Stock, Lead Time, And Reorder Point With Maximum And Minimum Inventory Also The Impact On The Cost Of Inventory. The Results Showed The Best Forecasting Method, I.E. The Method Of Autorgresive Moving Avarage (ARMA)(4,1) With The Best Accuracy. The Best Of Forecasting Accuracy Means The Method Selected Has The Value Of RMSE (Root Mean Square Error), The MSE (Mean Square Error) And The SSR (Sum Of Square Ressidual) Are The Lowest, I.E. Each Of 18,2930; 334,6338; 17400,9601. The Lowest Of Error Value Indicates That The Forecasting Results Is Closer To Reality. It Is Show, The Raw Material Needs Of Oyster Mushrooms To Produce Floss For Next Year (02 January 2015 To 31 December 2015) Has Increased From The 6.117 Kg To 6.776,93 Kg. It Can Be Used To Determine The Level Of Ordering Raw Material In The Future. Based On The Results Of The EOQ Analysis Obtained, The Level Of Economically Order Of Oyster Mushrooms Is 65,48 Kg With The Frequency Order Twice Per Week. The Most Economical Level Would Calculated Safety Stock Is 17.09 Kg And Reorder Point Amount 15,09 Kg. In Order For Optimalization Of Raw Material Was Needed A Maximum Inventory Of 77,91 Kg And A Minimum Inventory Of 2,66 Kg. EOQ Method Can Be Used To Calculate The Inventor Cost Of Oyster Mushrooms. The Total Cost Of An Economical Inventories Amounting To Rp 82.599,11 While The Total Cost Of The Inventory Is Calculated By The Company Amounting To Rp 109.063,80 So The Company Could Saving Teh Inventory Cost Amount To Rp 26.464,72 Or 24,27 Percent Per We

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/261/051504043
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 22 Jun 2015 08:44
Last Modified: 19 Oct 2021 03:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130251
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of Cover_depan.pdf]
Preview
Text
Cover_depan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of cover_watermark.pdf]
Preview
Text
cover_watermark.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item