Upaya Penekanan Serangan Penyakit Rebah Semai (Sclerotium Roflsii ) Pada Tanaman Kedelai (Glycine Max L.) Dengan Mikoriza Yang Diperbanyak Dengan Inang Perantara Tanaman Kacang Tanah

Setiawan, Andik (2014) Upaya Penekanan Serangan Penyakit Rebah Semai (Sclerotium Roflsii ) Pada Tanaman Kedelai (Glycine Max L.) Dengan Mikoriza Yang Diperbanyak Dengan Inang Perantara Tanaman Kacang Tanah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu komoditas pangan strategis dan penting di Indonesia untuk diversifikasi pangan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu Kedelai adalah komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Biji kedelai digunakan untuk bahan makanan manusia dan bahan baku industri. Kedelai sangat diminati masyarakat luas di dunia karena dalam biji kedelai mengandung gizi yang tinggi, terutama kadar protein nabati dan kadar asam amino kedelai termasuk paling lengkap. ( Rukmana dan Yuniasih, 1996 ). Rendahnya produksi kedelai salah satunya disebabkan karena serangan penyakit rebah semai yang disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii Sacc, menurunkan produksi sekitar 25-55 % di daerah endemik. Penanggulangan jamur Sclerotium rolfsii sulit dilakukan mengingat patogen menyerang lewat akar dan mampu bertahan selama puluhan tahun dalam bentuk Sclerotia di dalam tanah, pupuk kandang dan sisa-sisa tanaman sakit. Salah satu alternative pengendalian patogen yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan beberapa jenis mikroorganisme yang mampu memberikan ketahanan tanaman, mampu beradaptasi dengan lingkungan, dan meningkatkan perkembangan tanaman. Mikroorganisme ramah lingkungan tersebut adalah mikoriza (mycorrhiza). Mikoriza memiliki peranan dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap patogen cukup besar (Sastrahidayat 1991). Mikoriza adalah jamur yang berasosiasi dengan tanaman tingkat tinggi dan keduanya saling memberikan keuntungan (Nuhamara 1993). Perbanyakan mikoriza di lapang telah dilakukan dengan berbagai teknik salah satunya yaitu dengan menggunakan inang perantara. Kacang tanah merupakan tanaman jenis legum yang berasosiasi baik dengan mikoriza dan memiliki potensi sebagai tanaman inang untuk perbanyakan mikoriza di lapang. Penggunaan inang kacang tanah sebagai inang mikoriza bertujuan agar mikoriza mampu merangsang organisme menguntungkan seperti Rhizobium karena mikoriza mampu memproduksi senyawa-senyawa perangsang aktifitas beberapa organisme menguntungkan (Cruz, 1988). Penelitian ini mengungkapkan bagaimana membiakan populasi mikoriza dengan mudah dan praktis dengan menggunakan inang perantara kacang tanah. Selain itu, untuk mengetahui pengaruh aplikasi mikoriza terhadap intensitas penyakit rebah semai dan mengetahui pengaruh aplikasi mikoriza terhadap pengurangan dosis pupuk. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 - Februari 2014. Di lahan sawah dengan luas 171,6 m2 dengan ketinggian 559 m dpl, di Desa Landung Sari, Kecamatan Dau Kabupaten Malang Jawa Timur dengan perlakuan : P0 : mikoriza + tanpa inang kacang tanah + 100% pupuk dosis normal. P1 : mikoriza + inang kacang tanah + 100% pupuk dosis normal. P2 : mikoriza + inang kacang tanah + 100% pupuk dosis normal dan 75% pupuk N. P3 : mikoriza + inang kacang tanah + 100% pupuk dosis normal dan 50% pupuk N. P4 : mikoriza + inang kacang tanah + 100% pupuk dosis normal dan 25% pupuk N. P5 : tanpa mikoriza + inang kacang tanah + 100% pupuk dosis normal. Dari hasil pengamatan mikoriza secara mikroskopis ditemukan beberapa jenis mikoriza genus Glomus spp. Perbandingan pengaruh tanaman inang terhadap populasi mikoriza menunjukan hasil yang berbeda. Pada perlakuan P0 dengan P1 menunjukan hasil yang berbeda nyata, sedangkan P1 dengan P2 didapat hasil yang tidak berbeda nyata, begitu juga antara P3 dengan P4 menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata. Pada perlakuan P5 menunjukan hasil yang berbeda nyata jika dibandingkan dengan semua perlakuan. Jumlah populasi tertinggi ditunjukan pada P1 sedangkan terendah pada P0. Perbandingan persentase penekanan serangan Sclerotium rolfsii pada hari terakhir pengamatan ( 33 Hari setelah Tanam) menunjukan hasil yang berbeda. Pada perlakuan P0 dengan P1 didapatkan hasil yang berbeda nyata, sedangkan pada perlakuan P2 dan P3 didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata, begitu pula dengan P4 dan P5 juga menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata. Tetapi semua perlakuan didapatkan hasil yang berbeda nyata jika dibandingkan dengan P0. Kesimpulan dari peneltian ini adalah perlakuan dengan inang kacang tanah lebih efektif dalam meningkatkan populasi mikoriza hingga 285 % dibandingkan tanpa inang. Perlakuan dengan menggunakan mikoriza mampu menekan serangan Sclerotium rolfsii sebesar 75 % dibandingkan dengan tanpa mikoriza. Penggunaan mikoriza dapat mengurangi dosis pupuk sebesar 25 % dilihat dari hasil perkiraan produktivitas pada perlakuan P2 dengan P3 yang mempunyai hasil yang hampir sama.

English Abstract

Soybean is one of strategically and important food commodities in Indoseia for diversification in supporting national food security. Soybean is very needed in agriculture commodities Indonesia. Soybean seeds are used for human food ingredients and industrial raw materials. Soybean is in great demand because of the soybean contain high nutrition, especially vegetable protein content and amino acid levels, including the most complete. (Rukmana and Yuniasih, 1996). The low soybean production due to damping-off disease is caused by the fungus Sclerotium rolfsii Sacc, decrease the production of approximately 25-55% in endemic areas. Control of Sclerotium rolfsii fungus is difficult to do given pathogen attack through the roots and can survive for decades in the form of Sclerotia in soil, manure and plant debris disease. One of alternative to control pathogens that can be done is by utilizing several types of microorganisms that can provide plant resistance, able to adapt to the environment, and improve plant growth. Microorganisms environmentally friendly are mycorrhiza. Mycorrhiza have a role in increasing plant resistance to pathogens is quite large (Sastrahidayat 1991). Mycorrhiza are fungi can be associated with higher plants and both mutually benefit (Nuhamara 1993). Propagation of mycorrhiza in the field has been done with various techniques one of which is by using an intermediary host. Peanuts are a legume crop types associated both with mycorrhiza and has potential as a host for propagation of mycorrhiza plants in the field. The use of the host as the host mycorrhiza peanuts intended that mycorrhiza able to stimulate beneficial organisms such as Rhizobium , mycorrhiza capable of producing the compounds stimulating activity of beneficial organisms (Cruz, 1988). This research reveals how propagating mycorrhiza population with easy and practical to use peanut as intermediary host. In addition, to determine the effect of mycorrhiza application on the intensity of damping-off disease and determine the effect of mycorrhiza application on fertilizer dose reduction. This research was conducted in July 2013 - February 2014. At field with an area 171.6 m2 with a height of 559 m above sea level, in the village of Sari Landung, District Dau Malang in East Java with treatments : P0 : mycorrhiza + without host peanut + 100% normal fertilizer dosage. P1 : mycorrhiza + host peanut + 100% normal fertilizer dosage. P2 : mycorrhiza + host peanut + 100% normal fertilizer dosage and 75% of fertilizer N. P3 : mycorrhiza + host peanut + 100% normal fertilizer dosage and 50% of fertilizer N. P4 : mycorrhiza + host peanut + 100% normal fertilizer dosage and 25% of fertilizer N. P5 : without mycorrhiza + host peanut + 100% normal fertilizer dosage. From the microscopic observation mycorrhiza are found several types of mycorrhiza genus Glomus spp. Comparison of the effects of host plants to mycorrhiza population showed different results. At P0 with P1 treatments showed significantly different results, whereas P1 with P2 obtained results are not significantly different, as well as between P3 with P4 showed significantly different results. At P5 treatment showed significantly different results when compared with all treatments. The highest number of population is shown in P1 while the lowest at P0. Comparison of percentage presses of Sclerotium rolfsii attacks on the last day of observation (33 days after planting) showed different results. At P0 with P1 treatments obtained significantly different results, whereas the P2 and P3 treatments showing are not significant difference, as well as P4 and P5 also showed significantly different results. But all treatments showed significantly different when compared with P0. The conclusion of this research are to host peanuts treatment is more effective in increase mycorrhiza populations up to 285% compared with no host. Treatment using mycorrhiza Sclerotium rolfsii able to suppress attacks by 75% compared with non-mycorrhiza. The use of mycorrhiza can reduce dose by 25% of fertilizer production seen in the treatment of P2 with P3 which has almost the same results.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2014/220/051405394
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 01 Sep 2014 12:01
Last Modified: 20 Oct 2021 05:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129678
[thumbnail of Andik_Setiawan_Skripsi.pdf]
Preview
Text
Andik_Setiawan_Skripsi.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item