Perbaikan Kandungan Bahan Organik Tanah Melalui Pengembalian Residu Kelapa Sawit

Endicristina, Silvy (2013) Perbaikan Kandungan Bahan Organik Tanah Melalui Pengembalian Residu Kelapa Sawit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi pada lahan pertanian dan perkebunan adalah kesuburan tanah yang rendah, tingkat kepadatan tanah yang tinggi, keracunan hara yang tinggi pula dan dangkalnya perkembangan sistem perakaran. Sebagai upaya mengurangi tingkat kepadatan tanah diperkebunan sawit dilakukan pengembalian residu panen berupa pangkasan dari daun dan pelepah sawit serta sisa produksi (janjang kosong). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengembalian residu produksi kelapa sawit, terhadap peningkatan kandungan bahan organik tanah (BOT) dengan jalan memisahkan berbagai fraksi BOT menurut ukuran dan berat jenis partikel organik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Juli 2013 di PT. Astra Agro Lestari Tbk., GSIP-AMR area B1, Kumai-Pangkalanbun-Kalimantan Tengah. Contoh tanah diambil di kebun sawit umur 6 tahun pada Blok AMR OA-29 dengan tekstur tanah Lom berklei dan di Blok AMR OA-40 dengan tekstur Lom berpasir. Analisis kimia tanah di Laboratorium Fisika dan Kimia Research Center PT. Astra Agro Lestari Tbk., Kumai-Pangkalanbun-Kalimantan Tengah.Percobaan ini terdiri dari dua faktor, yaitu (1) Macam Pemberian BO, dan (2) Jenis tanah pada tanah Lom Berklei dan Lom Berpasir dengan 2 kedalaman 0-5 cm dan 5-10 cm, yang disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali ulangan. Macam pemberian BO, terdiri dari : (a) Pangkasan daun dan pelepah di gawangan mati (GM), (b) Janjang kosong di antar pokok (APJ), (c) Tanpa janjang kosong di antar pokok (APNJ), dan (d) Kontrol-tanpa pemberian BO di piringan (Pi). Sebagai perbandingan dari hasil pengukuran di perkebunan kelapa sawit dibandingkan dengan contoh tanah hutan dan alang-alang. Evaluasi status BOT perkebunan sawit dilakukan dengan mengukur tiga variabel utama yang berhubungan dengan kandungan BOT, yaitu : (a)Total Corganik tanah yang biasanya ditetapkan menurut metode ekstraksi basah; (b) BOT terkoreksi (Corg/Cref) dengan kandungan klei dan debu, pH tanah dan ketinggian tempat; (c) Fraksionasi BOTberdasarkan ukuran dan BJ partikel BOT dalam LUDOX. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa aplikasi jankos selama setahun di zona antar pokok (APJ) meningkatkan total Corgsebesar 18% dan 14%, masing-masing di lapisan 0-5 cm dan 5-10 cm bila dibandingkan dengan total Corg di APNJ dengan kadar 2,7% (0-5 cm) dan 2,3% (5-10 cm). Pengembalian residu kelapa sawit secara signifikan dapat meningkatkan kandungan BOT, dilihat dari peningkatan nilai total Corg, nisbah Corg/Cref dan fraksionasi BOT. a. Penambahan BO berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap peningkatan total Corg. Namun demikian penambahan BO (pangkasan pelepah dan daun) secara terus menerus di GM total Corg rata-rata 3,1%, nilai ini lebih tinggi dengan penambahan jankos yang diberikan sekaligus (2,9%). b. Nisbah kadar total Corg dengan kadar C yang dikoreksi dengan tekstur dan pH tanah (Cref) dapat menggambarkan kondisi BOT yang lebih akurat. Pemberian BO berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nisbah Corg/Cref. Rata-rata Corg/Cref pada perkebunan sawit sama dengan kondisi di tanah hutan sekunder (0,8), dan lebih baik dari pada di lahan alang-alang (0,6). c. Penambahan BO meningkatkan berat kering (BK) ketiga fraksi BOT (ringan, sedang dan berat) pada tanah perkebunan sawit. BK fraksi ringan pada kedalaman 0-5 cm dua kali lebih banyak dibandingkan di kedalaman 5-10 cm.Penambahan jankos di zona APJ menghasilkan BK fraksi ringan kasar (ukuran partikel >250 µm) 33% lebih banyak dibandingkan dengan tanpa penambahan jankos. Namun jika dibandingkan dengan lahan hutan (1,51 g kg-1) dan alang-alang (2,49 g kg-1) nilai rata-rata BK fraksi ringan di perkebunan kelapa sawit (1,12 g kg-1) menunjukkan paling rendah. Pada tanah perkebunan sawit diperoleh BK fraksi berat justru paling banyak pada zona Pi di kedua kedalaman. Berdasarkan banyaknya informasi berguna yang diperoleh dari pengukuran fraksi BOT ini, maka untuk tujuan perbaikan strategi manajemen perawatan kesehatan tanah maka metoda fraksionasi BOT dalam suspensi LUDOX ini dapat memberikan gambaran yang lebih baikdan lebih rinci tentang karakteristik BOT yang ada.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2013/296/051311583
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 09 Dec 2013 14:13
Last Modified: 19 Oct 2021 07:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129411
[thumbnail of Fraksionasi_BOT_Lembar_pengesahan_persetujuan_Silvy_2013.pdf]
Preview
Text
Fraksionasi_BOT_Lembar_pengesahan_persetujuan_Silvy_2013.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Fraksionasi_BOT_COVER_SKRIPSI_Silvy_2013.pdf]
Preview
Text
Fraksionasi_BOT_COVER_SKRIPSI_Silvy_2013.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Fraksionasi_BOT_Silvy_2013.pdf]
Preview
Text
Fraksionasi_BOT_Silvy_2013.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Fraksionasi_BOT_riwayat_hidup,_thanks_to_Silvy_2013.pdf]
Preview
Text
Fraksionasi_BOT_riwayat_hidup,_thanks_to_Silvy_2013.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Fraksionasi_BOT_Daftar_-Daftar_Isi,Tabel,Gambar,Lampiran_Sil.pdf]
Preview
Text
Fraksionasi_BOT_Daftar_-Daftar_Isi,Tabel,Gambar,Lampiran_Sil.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Fraksionasi_BOT_BAB_1,2,3,4,5_Silvy_2013.pdf]
Preview
Text
Fraksionasi_BOT_BAB_1,2,3,4,5_Silvy_2013.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item