Hubungan Antara Partisipasi Petani Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian Pt. Syngenta Indonesia Dengan Tingkat Adopsi Inovasi, Produktivitas, Dan Pendapatan Usahatani Jagung (Studi Kasus Di Kelompok Ta

Rosyadi, Alfiyan (2012) Hubungan Antara Partisipasi Petani Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian Pt. Syngenta Indonesia Dengan Tingkat Adopsi Inovasi, Produktivitas, Dan Pendapatan Usahatani Jagung (Studi Kasus Di Kelompok Ta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Berdasarkan data BPS Sekitar 40-50 persen penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian. Dalam usaha melakukan pembangunan pertanian, dilakukan pembinaan petani melalui kelompok tani dengan melakukan kegiatan penyuluhan pertanian. PT. Syngenta Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perlindungan tanaman dan perbenihan. Dalam memperkenalkan dan memasarkan produk yang dimiliki, PT. Syngenta Indonesia biasanya melakukan kegiatan penyuluhan pertanian. Dalam rangka memperbaiki tingkat adopsi inovasi petani, tidak lepas dari peranan kelompok tani dan penyuluhan pertanian. Oleh karena itu, peran keduanya diharapkan dapat meningkatkan adopsi inovasi petani agar dapat membantu petani dalam memperbaiki kegiatan usahatani dan meningkatkan produktivitas dan pendapatan usahatani petani. Penelitian ini bertujuan untuk, a) menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan PT. Syngenta Indonesia dengan tingkat adopsi inovasi petani, b) menganalisis hubungan antara tingkat adopsi inovasi petani dengan tingkat produktivitas jagung, dan c) menganalisis hubungan antara tingkat produktivitas jagung dengan pendapatan usahatani petani. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan korelasi Rank Spearman dan korelasi Pearson Product Moment. Dari penelitian yang sudah dilakukan pada kelompok tani Citarum II dan kelompok tani Karya Bhakti diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Hubungan antara partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan pertanian dengan tingkat adopsi inovasi petani jagung menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan, baik untuk pengujian pada kelompok tani Citarum II maupun kelompok tani Karya Bhakti. Dengan nilai koefisien korelasi pada kelompok tani Citarum II sebesar 0,372, sedangkan pada kelompok tani Karya Bhakti nilai koefisien korelasinya sebesar 0,426. Selanjutnya untuk pengujian pada keseluruhan kelompok tani Citarum II dan kelompok tani Karya Bhakti juga menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan. Kemudian untuk nilai koefisien korelasi yang dihasilkan dari keseluruhan kelompok tani sebesar 0,828. Artinya apabila partisipasi petani pada kegiatan penyuluhan tinggi maka tingkat adopsi inovasi juga akan ikut tinggi. 2. Hubungan antara tingkat adopsi inovasi petani jagung dengan produktivitas jagung menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan, baik untuk pengujian pada kelompok tani Citarum II maupun kelompok tani Karya Bhakti. Dengan nilai koefisien korelasi pada kelompok tani Citarum II sebesar -0,039, sedangkan pada kelompok tani Karya Bhakti nilai koefisien korelasinya sebesar -0,060. Namun untuk pengujian pada keseluruhan kelompok tani Citarum II dan kelompok tani Karya Bhakti juga menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan. Nilai koefisien korelasi pada keseluruhan kelompok tani sebesar 0,512. Jadi apabila tingkat adopsi inovasi petani jagung tinggi maka produktivitas jagung juga tinggi 3. Hubungan antara produktivitas jagung dengan pendapatan usahatani jagung menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan, baik untuk pengujian pada kelompok tani Citarum II maupun kelompok tani Karya Bhakti. Dengan nilai koefisien korelasi pada kelompok tani Citarum II sebesar 0,807, sedangkan pada kelompok tani Karya Bhakti nilai koefisien korelasinya sebesar 0,832. Selanjutnya untuk pengujian pada keseluruhan kelompok tani Citarum II dan kelompok tani Karya Bhakti juga menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan. Kemudian untuk nilai koefisien korelasi yang dihasilkan dari keseluruhan kelompok tani sebesar 0,888. Artinya apabila partisipasi petani pada kegiatan penyuluhan tinggi maka tingkat adopsi inovasi juga akan ikut tinggi. Saran yang dapat diberikan yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebgai berikut : 1. Bagi kelompok tani Karya Bhakti perlu adanya perbaikan kelompok tani baik dari segi kepengurusan, keaktifan anggota, dan adanya kegiatan kelompok. Perbaikan kelompok tani dapat dilakukan dengan reorganisasi kelompok tani. 2. Perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan pertanian yang lebih baik terutama pada kelompok tani yang tidak aktif, sehingga kegiatan adopsi inovasi bisa ditingkatkan dan petani dapat mengadopsi inovasi secara baik sesuai dengan anjuran dari perusahaan. 3. Produktivitas jagung perlu ditingkatkan dengan melakukan perilaku usahatani yang baik yakni dengan penggunaan pupuk yang sesuai kebutuhan tanah dapat menjaga kesuburan tanah agar tetap baik. 4. Pada penelitian selanjutnya tentang partisispasi petani pada kegiatan penyuluhan, perlu diteliti tentang kebisaan petani dalam mengadopsi inovasi terkadang tidak sesuai dengan yang disampaikan pada saat kegiatan penyuluhan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/241/0213962
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 01 Nov 2012 14:36
Last Modified: 01 Nov 2012 14:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129037
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item