Analisis Usahatani Kubis Pada Program Prima Tani dan Non Prima Tani : studi kasusdi Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan

Nilasari, Elita (2009) Analisis Usahatani Kubis Pada Program Prima Tani dan Non Prima Tani : studi kasusdi Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam pengembangan usahatani kubis ini, pada tahun 2007, Badan Litbang Pertanian melaksanakan Prima Tani (Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian). Masuknya Prima Tani di Kabupaten Magetan didasari oleh hasil produksi kubis yang rendah. Dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani, maka Prima Tani memperkenalkan paket teknologi yang sangat berguna bagi petani di daerah tersebut. Diharapkan dengan adanya program ini petani akan lebih cepat menyerap teknologi yang diberikan dan diaplikasikan secara nyata sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai antara biaya, penerimaan dan pendapatan dari usahatani kubis pada petani Prima Tani dan petani non Prima Tani; menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi kubis; dan menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kubis. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan dengan penentuan secara purposive (sengaja) dengan menggunakan metode pengamatan secara survey terhadap 19 petani responden Prima Tani dan 31 petani responden non Prima Tani yang diperoleh dengan menggunakan Simple Random Sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis usahatani, analisis faktor produksi dan analisis efisiensi faktor produksi. Analisis usahatani terdiri dari analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan uji beda rata-rata terhadap pendapatan. Untuk analisis faktor produksi menggunakan fungsi produksi Cobb Douglass. Sedangkan analisis efisiensi faktor produksi digunakan untuk mengetahui tingkat optimal penggunaan input yang dapat dilihat dari perbandingan antara nilai produk marjinal dengan harga faktor produksi. Hasil dari analisis usahatani didapatkan biaya total yang dikeluarkan oleh petani Prima Tani sebesar Rp 19.555.725,55 sedangkan pada petani non Prima Tani total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 20.633.210,71. Untuk hasil penerimaan dari usahatani kubis diperoleh sebesar Rp 32.470.073,31 untuk petani Prima Tani dan Rp 31.812.332,20 yang didapatkan petani non Prima Tani. Analisis pendapatannya didapatkan nilai Rp 12.914.347,76 pada Prima Tani sedangkan pendapatan yang diperoleh petani non Prima Tani sebesar Rp 11.179.121,49. Berdasarkan uji beda rata-rata diketahui bahwa pada pendapatan diperoleh T hitung < T tabel (0,543 < 2,011) yang berarti tidak ada perbedaan antara rata-rata pendapatan petani Prima Tani dengan non Prima Tani. Dari hasil regresi analisis fungsi produksi diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 0,203X1 0,860X 2 -0,002X 3 0,025X 4 0,142X 5 -0,068 Berdasarkan hasil analisis regresi dengan menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas diperoleh angka R2 (R Square ) sebesar 0,752 atau (75,2%). Hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 75,2% variasi variabel dependen. Sedangkan faktorfaktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi kubis yaitu hanya faktor bibit (X 1 ), sedangkan untuk faktor pupuk kimia (X 2 ), pupuk kandang (X 3 ), pestisida (X 4 ) dan tenaga kerja (X 5 ) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata terhadap produksi kubis. Nilai elastisitas bibit sebesar 0,860 berarti penambahan satu batang bibit akan menambah 0,860 kilogram produksi, untuk pupuk kimia berupa Urea dengan penambahan satu kilogram justru akan mengurangi produksi kubis sebesar 0,002 kilogram. Penambahan satu kilogram pupuk kandang akan menambah produksi sebesar 0,025 kilogram kubis dan dengan penambahan satu milliliter pestisida akan berpengaruh terhadap kontribusi penambahan produksi sebesar 0,142 kilogram. Sedangkan dengan penambahan tenaga kerja sebanyak satu HOK akan mengurangi produksi kubis sebesar 0,068 kilogram. Berdasarkan hasil analisis tingkat efisiensi faktor produksi diperoleh bahwa faktor produksi bibit dan pestisida belum efisien sehingga perlu ditingkatkan jumlahnya. Sedangkan untuk faktor produksi pupuk kandang diketahui bahwa faktor tersebut tidak efisien karena terlalu berlebihan sehingga jika ingin penggunaannya menjadi efisien perlu adanya pengurangan penggunaan jumlahnya. Dan untuk faktor pupuk kimia dan tenaga kerja karena memberikan nilai elastisitas yang negatif sehingga tidak bisa memberikan hasil yang maksimal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/173/050902209
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.3 Edible leaves, flowers, stems > 635.34 Cabbage
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 25 Aug 2009 09:23
Last Modified: 11 Apr 2022 06:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128168
[thumbnail of 050902209.pdf]
Preview
Text
050902209.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item