Respon cacing tanah Pontoscolex corethrurus terhadap penambahan berbagai kualitas dan ukuran bahan organik

ElviSLetik (2008) Respon cacing tanah Pontoscolex corethrurus terhadap penambahan berbagai kualitas dan ukuran bahan organik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian baik monokultur maupun polikultur mempengaruhi masukan bahan organik ke dalam tanah yaitu mengurangi ketersediaan makanan bagi organisma tanah seperti cacing tanah Pontoscolex corethrurus . Pada umumnya cacing tanah lebih menyukai bahan oorganik berukuran kasar dengan kandungan lignin rendah daripada bahan organik berukuran halus dengan kandungan lignin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon cacing penggali tanah Pontoscolex corethrurus terhadap berbagai kualitas (kandungan lignin dan polifenol) dan ukuran bahan organik. Kegiatan penelitian diawali dengan mengambil contoh tanah, cacing tanah dan bahan organik yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2006-Januari 2007 dari tiga desa, yaitu: Sumber Agung, Kecamatan Ngantang; desa Pucangsari, Kecamatan Purwodadi dan desa Bulukerto, Kecamatan Batu. Contoh tanah diambil pada kedalaman 0-30 cm di lahan agroforestri. Perlakuan yang diuji menggunakan 2 faktor, yaitu : Faktor 1. Ukuran BO, terdiri atas 3 aras yaitu: kasar (> 2 mm), sedang (0,25-2 mm) dan halus (< 0,25 mm); Faktor 2. Kualitas BO, terdiri atas 4 aras yaitu: Kopi, Kopi+ Gliricidia , Kopi+ Gliricidia +Alpukat, Kontrol (tanpa BO). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Variabel yang diukur selam percobaan adalah: biomassa (g/ekor), panjang (cm/ekor), diameter (mm/ekor), jumlah kokon (buah/ekor), tingkat mortalitas (%), produksi kascing (g/pot). Pengukuran dilakukan selama lima kali selama 100 hari pengamatan dengan interval 20 hari sekali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan bahan organik kopi dengan kandungan (L+P)/N yang rendah (7.5) dan berukuran halus (<0.25 mm) meningkatkan biomasa (0.8 g/ekor) dan diameter (3.2 mm/ekor). Cacing tanah juga memberikan respon pertumbuhan yang baik pada penambahan campuran Kopi+ Gliricidia +Alpukad berukuran kasar dengan biomasa(0.6 g/ekor) dan diameter (3.1 mm/ekor). Produksi kascing terbanyak diperoleh pada pemberian bahan organik kopi berukuran halus (245.19 g). Kascing terbentuk karena adanya aktivitas cacing tanah, jika aktivitas cacing tanah tinggi berarti liang yang terbentuk pun semakin banyak sehingga pembentukan pori pun meningkat. Cacing tanah mulai mengalami kematian sejak hari ke 60 percobaan pada penambahan bahan organik campuran Kopi+ Gliricidia . Hal ini diduga karena Gliricidia mengandung senyawa-senyawa alelopati dan senyawa-senyawa toksik lain yang terkandung dalam daun yang menghambat pertumbuhan cacing tanah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/6/050800152
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 01 Feb 2008 09:55
Last Modified: 21 Oct 2021 08:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128050
[thumbnail of 050800152.pdf]
Preview
Text
050800152.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item