IntanAgistia (2008) Pengaruh Inokulasi Rhizobium Indigen Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glicine max L. Merril) pada Entisol dan Inceptisol Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pertanian organik mulai berkembang baik di negara maju ataupun di negara berkembang. Masyarakat mulai melihat manfaat yang dapat diperoleh dengan sistem pertanian organik ini. Upaya yang mulai dilakukan adalah memperkenalkan bioteknologi dalam sistem pertanian organik yaitu dengan memanfaatkan beberapa mikroorganisme yang dapat membantu penyediaan hara baik pada tanah maupun pada tanaman. Beberapa mikroorganisme tanah seperti Rhizobium, bila dimanfaatkan secara tepat dalam sistem pertanian organik akan membawa pengaruh positif baik bagi ketersediaan hara yang dibutuhkan tanaman, lingkungan, maupun pengendalian beberapa jenis penyakit. Tujuan penelitian ini yaitu mengisolasi bakteri Rhizobium dari pertanaman kedelai dan mangetahui pengaruh aplikasi isolat inokulasi bakteri Rhizobium indigen ( indigenous ) terhadap pertumbuhan kedelai. Hipotesanya yaitu tanah yang ditanami kedelai mengandung Rhizobium indigen yang sesuai dengan kondisi setempat dan inokulasi bakteri Rhizobium indigen pada tanaman kedelai dapat lebih meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dibandingkan dengan inokulasi Rhizobium komersial. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca, Laboratorium Biologi dan Laboratorium Kimia Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2007 Maret 2008. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat dan bahan untuk isolasi bakteri Rhizobium , serta alat dan bahan untuk analisa tanah dan pengamatan tanaman. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 6 perlakuan yang diulang 3 kali. Adapun perlakuan tersebut adalah: TA (kontrol Entisol), TaI1 (Entisol+Rhizoplus), TaI2 (Entisol+ Rhizobium indigen), KB (kontrol Inceptisol), TbI1 (Inceptisol+Rhizoplus), TbI2(Inceptisol+ Rhizobium indigen). Parameter yang diamati untuk isolasi bakteri adalah jumlah koloni bakteri. Parameter pengamatan tanah meliputi: pH H2O, N-Total Tanah. Sementara pengamatan tanaman kedelai meliputi N-Total Tanaman, tinggi tanaman, berat kering tanaman, jumlah bintil akar dan berat kering bintil akar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) morfologi Rhizobium indigen yaitu koloni berbentuk bulat, berwarna putih dan berlendir, jumlah koloni Rhizobium indigen sebanyak 130 x 107 cfu/ml (2) Rhizobium indigen berpengaruh lebih baik daripada Rhizoplus terhadap jumlah bintil akar, berat kering bintil, tinggi tanaman, berat kering tanaman, serta terhadap pH, N-total tanah dan N-total tanaman baik pada Entisol dan Inceptisol.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/373/050803689 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 08 Jan 2009 10:06 |
Last Modified: | 08 Jan 2009 10:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127992 |
Actions (login required)
View Item |