Peran Pemerintah Daerah Sebagai Fasilitator Dalam Pemberdayaan Industri Batik (Studi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung),

Cristhiana, Novia (2015) Peran Pemerintah Daerah Sebagai Fasilitator Dalam Pemberdayaan Industri Batik (Studi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam mengembangkan industri batik Tulungagung, pengusaha/pengrajin batik mengalami hambatan-hambatan yang berpengaruh terhadap jalannya industri batik. Oleh karena itu, perlu adanya peran pemerintah daerah dalam menghadapi hambatan industri batik melalui pemberdayaan. Pemberdayaan yang diberikan pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bertujuan agar segala hambatan industri batik mendapatkan solusi, mampu berdaya saing serta mampu mengembangkan industrinya. Dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung memberikan fasilitasfasilitas dalam pemberdayaan yang sesuai dengan Perda Kabupaten Tulungagung Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pembinaan dan Perlindungan IKM berupa permodalan, meningkatkan Sumber Daya Manusia, kemampuan pemasaran, serta penguasaan teknologi industri. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah (1) untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung sebagai fasilitator dalam pemberdayaan industri batik (2) untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung sebagai fasilitator dalam pemberdayaan industri batik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung serta pengusaha/pengrajin batik di Desa Mojosari selaku pihak yang terlibat langsung dalam pemberdayaan industri batik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung sebagai fasilitator dalam pemberdayaan industri batik dilakukan melalui: (1) permodalan (2) Sumber Daya Manusia (3) kemampuan pemasaran dan (4) penggunaan teknologi industri. Namun pemberdayaan yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung belum bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh pelaku industri batik. Pemberdayaan yang diberikan tidak berjalan secara merata khususnya di Desa Mojosari. Dengan begitu pemberdayaan yang dilakukan dirasa kurang menjawab segala persoalan yang dialami oleh industri batik. Selain itu terdapat beberapa penghambat yang menjadikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung tidak dapat memberikan pemberdayaan secara merata karena rendahnya kualitas SDM, serta terbatasnya dana. Peneliti dapat memberikan saran yakni melakukan sosialisasi dalam tata cara peminjaman modal, pendataan bagi pelaku industri yang sudah mendapatkan pemberdayaan.

English Abstract

In developing Tulungagung batik industry, businessmen/craftsmen experience many obstacles that affect on the course of batik industry. Therefore, the role of local government to face the obstacles of batik industry through empowerment is very much needed. Empowerment provided by local government through the Department of Trade and Industry aims to make all obstacles that batik industry faces can get a solution, be competitive and able to develop the industry. In this case, the Department of Industry and Trade of Tulungagung provides facilities for empowerment in accordance with Tulungagung District Regulation No. 13 of 2011 on the Development and Protection of SMEs in the form of capital, Human Resources Improvement, marketing skills, and mastery of industrial technology. The purpose of this study was (1) to determine, describe and analyze the role of the Department of Industry and Trade of Tulungagung as a facilitator in empowering the batik industry (2) to determine, describe and analyze the supporting and inhibiting factors the Department of Industry and Trade of Tulungagung faces as a facilitator in the empowerment of batik industry. This research used descriptive research with qualitative approach. The method used is interview, observation, and documentation. This research was conducted at the Department of Industry and Trade of Tulungagung and businessmen / Mojosari batik craftsmen in Mojosari village as the figures who directly involved in the empowerment of the batik industry. Based on the results of the study indicated that the role of the Department of Industry and Trade of Tulungagung as a facilitator in empowering the batik industry through: (1) capital (2) Human Resources (3) the ability of marketing and (4) the use of the technology industry. However, the industrial people could not feel the benefits of the empowerment given by the Department of Industry and Trade of Tulungagung. The empowerment given did not run prevalently and particularly in the Mojosari village. With the reason the empowerment could be said less in answering all the problems experienced by the batik industry. In addition, there were some obstacles that made the Department of Industry and Trade of Tulungagung could not give empowerment to the prevalently level for the low quality of human resources, as well as the lack of funds. The researcher can provide advices for the local government that are they need to socialize about the procedure of capital loan and do data collection for industry owners who have received empowernment.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2015/305/051504601
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 18 Aug 2015 15:00
Last Modified: 08 Nov 2022 05:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/117345
[thumbnail of NOVIA CRISTHIANA.pdf] Text
NOVIA CRISTHIANA.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item