Analisis Pengawasan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam Meminimalisir terjadinya Kredit Bermasalah (Studi pada Bank Jatim Cabang Tulungagung Periode 2010-2013)

Aprilianawati, Devy (2014) Analisis Pengawasan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam Meminimalisir terjadinya Kredit Bermasalah (Studi pada Bank Jatim Cabang Tulungagung Periode 2010-2013). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bank Jatim Cabang Tulungagung merupakan salah satu penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki risiko kemacetan yang tinggi. Dalam aktivitas memberikan kredit, Bank Jatim Cabang Tulungagung juga mengalami kendala seperti adanya kredit bermasalah. Adanya kredit bermasalah tersebut dapat mengganggu aktivitas bank dalam menghasilkan pendapatan maupun pengembalian dana bank. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengawasan Kredit Usaha Rakyat pada Bank Jatim Cabang Tulungagung dan mengetahui pengawasan Kredit Usaha Rakyat yang seharusnya dilakukan Bank Jatim Cabang Tulungagung dalam meminimalisir terjadinya kredit bermasalah. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus yang mengambil lokasi penelitian di Bank Jatim Cabang Tulungagung. Fokus penelitian ini difokuskan pada: 1) Kredit Bermasalah pada Kredit Usaha Rakyat Bank Jatim Cabang Tulungagung, 2) Pengawasan Kredit Usaha Rakyat yang dilakukan oleh Bank Jatim Cabang Tulungagung dengan cara preventive control of credit dan repressive control of credit. Hasil penelitian adalah pengawasan kredit secara preventif dan represif pada Bank Jatim Cabang Tulungagung sudah baik, namun terdapat kekurangan dalam pengawasan preventif antara lain, pada tahap permohonan kredit masih terdapat kelemahan di dalam penentuan plafon kredit yaitu keterbatasan waktu dan kurangnya jumlah personil staff kredit, kegiatan pemantauan debitur belum dilakukan secara rutin melalui laporan keuangan serta kegiatan pembinaan terhadap debitur dilakukan jika debitur sudah melebihi batas pembayaran yang telah ditentukan sebelumnya yang sudah memasuki kolektibilitas 2 (kredit yang diberikan sudah mulai bermasalah). Selain itu, pada pengawasan represif juga terdapat kekurangan di dalam tindakan penyelamatan kredit bermasalah antara lain belum dilakukan secara rescheduling, reconditioning, dan restructuring. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran dari hasil temuan tersebut yaitu mengingat pentingnya fungsi staff kredit dalam perkreditan maka perlu diadakan penambahan jumlah personil staff kredit, serta pelaksanaan pemantauan dan pembinaan debitur hendaknya dilakukan secara rutin dan lebih terprogram dan terstruktur agar jika terjadi penunggakan kredit maka dapat segera diatasi, mengingat kelancaran pembayaran debitur tergantung pada usaha debitur yang dijalankan.

English Abstract

Bank Jatim Cabang Tulungagung is one of the lending bank that provides Kredit Usaha Rakyat (KUR) which usually has a high risk of non performing loans. Bank Jatim Cabang Tulungagung has experiences in dealing with problematic credits. The bank has a crucial interest to minimize problematic credits as they can interfere the ability to generate revenue and to refund the credits. This research is aimed to evaluate the supervision of Kredit Usaha Rakyat (KUR) in Bank Jatim Cabang Tulungagung and to determine the proper supervision procedures that must be performed to minimize the risk of non performing loans. This research applies descriptive method to examine the case of credit supervision in Bank Jatim Cabang Tulungagung. Focuses in the study are: 1) Non Performing Loans on Bank Jatim Cabang Tulungagung, 2) The supervision of Kredit Usaha Rakyat in Bank Jatim Cabang Tulungagung by preventive and repressive control of credit. The findings showed that preventive and repressive control of credit in Bank Jatim Cabang Tulungagung have performed properly. However, the implementation of preventive control need to be improved because the time allocated to apply the control tend to be limited. Secondly, the number of personnels involved in the controlling activities is insufficient, especially in determining plafond of credits in the stage of credit application. Thirdly, the debt monitoring activities upon debtors financial statement are not routinely done. Fourth issue, activities regarding coaching that must be done especially for debtors that have approached due date collectability. Type 2 collectability refers that the credits nearly become problematic credits. Beside, in the repressive control of credit, the bank directly implements liquidation method. The method is supposedly implemented after rescheduling, reconditioning, an restructuring have been applied. Based on the analysis, this study suggest the bank to add the number of staffs in credits in credit division, and to routinely monitor and provide coaching scheme, providing sufficient number of employees in credit division and developing such a structured monitoring program will minimize non performing loan significantly.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2014/165/051403008
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 04 Jun 2014 14:56
Last Modified: 22 Oct 2021 07:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116250
[thumbnail of Skripsi_PDF.pdf]
Preview
Text
Skripsi_PDF.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item