Di Balik Euforia Dangdut Koplo Identitas Dan Pertarungan Geng Pemuda Di Daerah Pesisir Pantai Utara Lamongan

Wicaksono, AchmadMigyPratama (2016) Di Balik Euforia Dangdut Koplo Identitas Dan Pertarungan Geng Pemuda Di Daerah Pesisir Pantai Utara Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada tahun 2000-an, berbagai grup musik beraliran dangdut koplo mulai masuk daerah pesisir pantai utara Lamongan terutama daerah Kecamatan Solokuro. Setiap event yang diadakan oleh masyarakat selalu ada dangdut koplo di dalamnya mulai dari hajatan sampai pesta rakyat. Tidak lama kemudian muncul berbagai geng yang beranggotakan pemuda berasal dari berbagai desa di Kecamatan Solokuro. Setelah muncul berbagai geng pemuda tersebut, banyak gejala sosial terjadi dalam masyarakat, mulai dari tawuran antar geng, sampai pada taraf kriminalitas tertentu seperti pembacokan, penusukan dan lain sebagainya. Lebih dari itu mulai timbul budaya-budaya gengster dalam masyarakat teratama yang menyangkut anak muda. Gejala sosial tersebutlah yang ingin dijelaskan dalam penelitian ini, tentang apa latar belakang mereka melakukan budaya gengster tersebut dan apa yang sebenarnya terjadi dibalik banyaknya konflik antar geng di Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan landasan teori intepretatif dari Cliford Geertz. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan lukisan mendalam (deskripsi mendalam) atau “thick description” terhadap sebuah kebudayaan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan literatur yang ada. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan metode Miles dan Huberman, tahap pertama mereduksi data, kedua menyajikan data, dan ketiga, penarikan kesimpulan atau verifikasi (hasil). Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa konflik yang terjadi selama ini bukan bermotifkan kekuasaan, politik, dan isu-isu yang santer dibicarakan. Dalam kasus ini konflik yang terjadi adalah untuk mempertahankan harga diri (individu maupun kelompok), pencitraan mengenai betapa maskulinnya seorang laki-laki, mendapatkan pengakuan dari pihak lain, solidaritas dengan sesama, dan masih banyak motif lain untuk melakukan konflik. Selain itu mereka erat hubungannya dengan dangdut koplo, karena dangdut koplo bukan hanya sekedar pertunjukan saja, tapi sebagi media konflik dan aktualisasi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2016/555/051607864
Subjects: 300 Social sciences > 306 Culture and institutions
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 08 Sep 2016 11:00
Last Modified: 20 Oct 2021 11:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102456
[thumbnail of SKRIPSI_ACH._MIGY._P.W.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_ACH._MIGY._P.W.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item